Saat ini banyak sekali aplikasi smartphone bermunculan dan perlahan beberapa mampu merubah gaya hidup penggunanya. Mau pesan makanan tanpa repot? Bisa pesan melalui aplikasi. Menghitung detak jantung kita ketika berolahraga pun bisa menggunakan aplikasi. Jadi serba mudah bukan?
Bahasa yang digunakan dalam aplikasi smartphone meskipun ringkas namun mampu menimbulkan kedekatan emosional tersendiri dengan penggunanya. Pengguna dapat merasa seolah-olah memiliki asisten pribadi. Mungkinkah bahasa penyampaian dalam desain aplikasi tersebut telah dipilih secara spesifik? Tentu saja iya jawabannya.
Lalu apakah bahasa yang digunakan dalam aplikasi tersebut juga dikerjakan oleh desainer UX? Jawabannya adalah tidak selalu. Pemilihan bahasa yang tepat sesuai dengan target pengguna sistem seperti itu disebut UX writing. Profesinya disebut dengan UX writer. Sebagai seorang UX writer, kolaborasi dengan tim desain UX adalah hal yang mutlak.
Profesi UX Writer seperti apa?
Berprofesi sebagai desainer UX tentu memiliki tugas agar aplikasi
yang dikembangkan dapat dengan mudah digunakan dan memberi pengalaman yang baik
kepada pengguna sebagai nilai extranya. Namun terkadang tidak semua desainer UX memiliki keahlian untuk memilih
bahasa yang cocok untuk digunakan pada sistem antarmuka aplikasinya. Muncullah
profesi UX writer untuk menjawab kekurangan
tersebut.
Banyak bidang pekerjaan yang saat ini
membutuhkan penulisan content
kreatif. Profesi copywriter misalnya,
merupakan salah satu bidang profesi kepenulisan yang bertugas menciptakan
tulisan kreatif untuk keperluan promosi ataupun memperkenalkan produk baru
kepada konsumen. Lalu apakah profesi UX
writer sama seperti profesi copywriter?
Jawabannya adalah tidak. Perbedaan kedua profesi tersebut terletak pada
tujuan dan output yang dihasilkan. Seorang
copywriter menghasilkan artikel
sebagai output kerjanya, sedangkan UX writer menghasilkan rangkaian pilihan
bahasa yang akan digunakan pada situs atau perangkat aplikasi. Meski begitu,
profesi UX writer membutuhkan kreatifitas
yang tidak kalah dengan profesi kepenulisan lainnya.
Penasaran bagaimana menjadi UX writer?
UX writing banyak digunakan oleh industri perangkat lunak. Tujuan penggunaan UX writing adalah untuk memberikan kemudahan para pengguna ketika menggunakan aplikasi. UX writing berbentuk tulisan ringkas yang efisien dan mampu menerjemahkan maksud aplikasi dan menggiring pengguna kepada fitur-fitur yang dimilikinya denga mudah. Peran UX writing adalah jembatan penghubung yang penting antara pengguna dan aplikasi perangkat lunak.
Tidak hanya sekedar menulis,
seorang UX writer harus memahami
tentang desain UX beserta prosesnya.
Dalam prakteknya, UX writer akan
bekerja bersama dengan para desainer visual
dalam sebuah tim. Kunci dari profesi UX
writer adalah kolaborasi dan dinamis. Harus selalu peka terhadap
karakteristik perilaku pengguna aplikasi lalu menerjemahkannya melalui UX writing.
Hard skill dan Soft skillyang wajib dimiliki oleh seorang UX writer.
Menjadi seorang UX writer perlu memiliki beberapa hard skill dan soft skill
tertentu. Hal tersebut akan berguna untuk menunjang pekerjannya dengan baik.
Berikut ini adalah beberapa hard skill yang
kalian butuhkan untuk menjadi seorang UX
writer dikutip dari ekrut.com:
- Kemampuan menulis
fantastis.
- Mengerti cara
menggunakan tools seperti Google Document, Trello, Prototyping Tools,
Software Video Conference
- Kemauan mempelajari
proses desain UX
- Mengenali brand voice dan menerapkan branding tersebut ke mikroskopi.
Sedangkan soft skill yang harus dimiliki UX
writer adalah sebagai berikut:
- Berpikiran terbuka
- Memiliki rasa penasaran
yang besar
- Memiliki rasa empati
- Mampu bekerja sama
dengan tim
- Mampu mengidentifikasi
manfaat dari produk
Karena menulis UX writing berbeda dengan pekerjaan menulis yang biasa kalian
temui, terdapat beberapa tips yang wajib kamu coba agar semakin mahir menjadi UX writer. Tips berikut ini dikutip dari
situs ekrut.com bisa kalian lakukan:
- Google menyarankan
untuk menulis secara mikroskopi dengan prinsip berguna, ringkas, dan jelas. Hal
tersebut untuk menghindari idiom atau kata-kata yang rumit.
- Konsisten dalam
menggunakan kata. Hindari menggunakan kata sinonim, contohnya menggunakan kata
selanjutnya, berikutnya, dan lanjutkan secara bersamaan.
- Menempatkan diri sebagi
user, supaya dapat mengetahui
kecocokan perangkat tersebut dengan pengguna.
- Menggunakan kata
positif, sebab itu beritahu pengguna apa yang bisa ia lakukan bukan yang tidak
bisa dilakukan.
- Menggunakan angka,
jangan menulis keterangan angka dengan huruf contoh empat.
- Menggunakan ungkapan
saya bukan kamu.
- Menghindari menggunakan
penulisan kapital
- Menghindairi
menggunakan singkatan.
- Menghindari menggunakan
kata-kata teknis.
Bagaimana peluang UX writer di Indonesia?
Berbicara mengenai peluang kerja,
bagaimana peluang UX writer di
Indonesia? Saat ini ekosistem digital tengah berkembang pesat di Indonesia.
Perusahaan startup juga tumbuh seubur
dan didukung penuh pemerintah. Perdagangan daring atau akrab disebut dengan e-commerce juga sedang tren. Ditambah
lagi dengan keadaan dunia saat ini yang dilanda pandemi akibat virus covid-19, banyak pedagang konvensional
mulai beralih memasuki lahan e-commerce.
Inovasi demi inovasi yang kreatif juga banyak dilahirkan perusahaan startup dalam negeri untuk menjawab
kebutuhan dan permasalahan yang ada. Mereka tentu membutuhkan seorang UX writer ketika merancangan desain UX produk atau aplikasinya agar dapat
digunakan dengan mudah oleh end-user atau
pengguna.
Perusahaan startup sebagian besar memang memanfaatkan teknologi. Di era
digital seperti saat ini banyak sekali kita temui aplikasi yang mampu menunjang
segala kebutuhan sehari-hari. Mulai dari berbelanja kebutuhan pokok, fashion, transportasi, kuliner,
pertanian, hingga fasilitas kesehatan, semua bidang tersebut sudah tersentuh
teknologi. Agar bahasa dalam penyampaian maksud aplikasi yang mereka kembangkan
dapat digunakan secara mudah dan efektif tentu perlu sentuhan seorang UX writer.
Oleh karena itu, sebagai seorang UX writer harus memiliki pikiran yang
terbuka dan memiliki rasa ingin belajar hal baru yang tinggi. Meskipun banyak startup yang membutuhkan UX writer, nyatanya profesi ini belum
terlalu populer di Indonesia. Dengan kata lain, peluang kalian yang tertarik
menjadi seorang UX writer terbuka
sangat lebar.
Bagaimana cara memulai menekuni profesi UX writer?
Jika kalian
belum terbiasa menulis, disarankan untuk mencoba menulis dengan tema bebas
terlebih dahulu. Latihan menulis memang penting, tidak hanya sebagai pemula
bahkan penulis profesional pun harus terus berlatih menulis agar mereka tidak
kehilangan sentuhan untuk memilih kata-kata. Tidak ada tulisan yang tidak
pernah direvisi. Pastikan untuk selalu membaca ulang hasil tulisanmu.
Jika kalian sudah terbiasa dengan
profesi copywriter, mempelajari
penulisan UX writing tidak terlalu
sulit. Mulailah dengan mencoba melamar pada perusahaan kecil. Selain berguna
untuk mengumpulkan portofolio, kalian juga akan mulai terbiasa dengan pekerjaan
tersebut. Kalian juga bisa memulai dengan menawarkan jasa kalian secara freelance. Saat ini banyak platform digital yang mengakomodasi
kegiatan freelance dengan sangat
baik.
Contoh karir sebagai UX writer profesional.
Karir seorang UX writer menjadi profesional lead
UX writer bisa kita temui pada perusahan ojek daring tanah air, Gojek. Ia
memulai karirnya dari seorang copywriter.
Sampai ia penasaran tentang UX writing
dan akhirnya sampai sekarang ia memilih beralih profesi menjadi UX writer perusahaan tersebut. Dalam
wawancara yang dilakukan medium.com dengannya beberapa waktu lalu, pria bernama
Erwin Mohammad ini menyampaikan bahwa saat ini terdapat 12 UX writer di perusahaan Gojek dan mereka masih memerlukan lagi. Itu
dari satu perusahaan, belum lagi perusahaan startup
lainnya.
Jadi apakah kalian siap memulai karir
menjadi UX writer? Selamat berjuang
ya.
Komentar
Posting Komentar
silahkan kasih kami saran tentang tulisan ini